Islamidiina's Home Birth Story

Terkadang, banyak hal yang lebih indah jika disampaikan lewat tulisan. Termasuk chapter terbaik dalam hidupku saat terlahir menjadi Ibu. Nama yang disebut tiga kali oleh Rasulullah ketika beliau ditanya kepada siapakah kita wajib berbakti pertama kali.


40 minggu 1 hari di perut Ibu


Karena bagiku menyambut seorang manusia baru ke dunia memerlukan persiapan yang matang, maka aku memberdayakan diriku dengan penuh sadar. Dimulai dari berdamai dengan hati, bahwa semua akan berubah sesaat bayi mungil itu lahir ke dunia. Lalu memperkaya ilmuku melalui tulisan tulisan dari Bidan Kita dan ikut hypnobirthing class beliau. Hingga tibalah waktunya hari itu tiba, dibantu oleh tangan penuh cinta Bidan Erie dan tim yang percaya sepenuhnya pada Ibu dan Diina. Semoga birth story ini dapat menjadi penyemangat bagi calon Ibu yang sedang menunggu untuk berjumpa dengan si kecil. Selamat membaca :)


- Prasista Islamidiina's Birth Story-

Ibu di sela sela gelombang cinta

Senin, 14 Agustus 2017 Pk 02:45

Tiba-tiba Ibu kebangun karena ngerasain gelombang cinta yang lebih nikmat daripada sebelum sebelumnya. Ayah mutusin buat observasi sendiri selama satu jam ke depan sambil terus diingatkan untuk nafas. Selama gelombang cinta yang berlangsung tiga menit sekali, Ibu berusaha untuk atur nafas dan tetap tenang.

Tiap gelombang datang, Ibu dipeluk dan dibisikin afirmasi positif sama Ayah kalo Ibu hebat kuat dan sebentar lagi mau ketemu sama Diina. Ahirnya, karena yakin gelombang cintanya datang 5-1-1 (5 menit sekali, dengan durasi 1 menit dan berlangsung selama 1 jam) Ayah minta tim Bidan Erie buat dateng ke rumah.

Pk 06:15
Asisten bidan datang dan langsung dilakukan cek detak jantung janin menggunakan doppler, cek tensi Ibu dan Vaginal Toucher (VT). Hasil VT menunjukkan kalo serviks Ibu sudah bukaan 2 dan mulai melunak.

Ayah doula terbaik

Selasa, 15 Agustus 2017 Pk 16:00

Bidan Icha (bidan senior tim bidan) datang buat cek VT dan ngasih semangat buat Ibu. Dari hasil VT, Ibu udah bukaan 4 dan blood show mulai keluar. Disini Ibu mulai kelelehan karena kontraksi tanpa jeda tiga menit sekali sudah berlangsung sejak Senin dini hari. Alhamdulillah, Ayah selalu sigap bikinin air seduhan madu & kurma buat sumber kekuatan Ibu.

Di sela-sela kontraksi, Ibu berusaha curi-curi waktu buat tidur walaupun cuma lima menit. Di dalem hati, Ibu ngobrol sama Diina untuk ikhlas dan dimaafkan kalaupun nanti kita ga bisa waterbirth sesuai dengan rencana karena birth pool-nya di set di lantai satu sedangkan keadaan Ibu sudah sangat lelah untuk turun tangga.

Pk 23:30
Ibu mulai lost control nafas dan emosi. Ibu sempet beberapa kali nangis dan minta di epidural aja karena sangaaat lelah dengan gelombang cinta yang datang semakin kuat. Alhamdulillah Ayah terus terusan bangun ngasih semangat dan bangunin mental Ibu yang udah drop.

Akhirnya Bidan Erie datang ke rumah lalu langsung ngasih treatment homeopathy dan essential oil biar Ibu lebih tenang dan relaks. Bidan Erie minta Ibu untuk merubah posisi ke posisi miring sebelah kiri dengan kaki diganjal peanut ball agar memudahkan kepala Diina untuk turun. Ga berapa lama, Ibu ngerasa ada sensasi seperti balon meletus di ujung vagina. Alhamdulillah, air ketuban Ibu pecah.

Afirmasi positif yang ditempel di tembok kamar


Rabu, 16 Agustus 2017 Pk 07:00

Setelah air ketuban pecah, gelombang cinta yang datang makin nikmat dengan interval satu sampai dua menit sekali. Ibu beberapa kali ga sadar teriak karena sangking nikmat dan lelahnya nahan sensasi pengen mengejan. Alhamdulillah, Ayah selalu bisikin istighfar dan doa di telinga untuk Ibu ikuti. Alhasil, selama gelombang cinta datang hanya nama Allah yang Ibu sebut berulang kali.

Tiba-tiba, Ibu diminta Bidan Erie untuk memposisikan diri yang paling nyaman buat mengejan. Bidan Icha nunjukkin foto kepala Diina yang sudah terlihat di vagina. MasyaaAllah, Ibu langsung semangat buat ketemu DIina, karena liat foto itu oxytocin Ibu langsung berlimpah. Kata Ayah, di proses mengejan Ibu sama sekali ga teriak dan senyum lebar walaupun terlihat sangat kelelahan.

Setelah mengejan beberapa kali, kepala Diina crowning (keluar sebagian dari vagina). Ibu mulai kehabisan tenaga karena proses persalinan yang sangat panjang bikin energi Ibu terkuras habis. Bidan Erie minta Ibu untuk memegang kepala Diina sambil ngasih semangat "Ayo Wuk semangat sebentar lagi! Ini lo, pegang kepalanya anakmu"


Pk 08:08
Allahu Akbar. Kalimat pertama yang didengar Diina di dunia dari teriakan Ibu saat seluruh tubuhnya keluar sempurna dari rahim Ibu. Assalamualaikum anakku. Bersama tali pusat yang masih tersambung dengan 
plasenta yang masih ada di rahim, Diina langsung diberikan ke dadanya Ibu untuk skin to skin dan Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Ga ada kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan Ibu saat itu kecuali rasa syukur atas kasih sayang Allah yang berlimpah untuk Ibu & Diina.

Ayah sedang mentahnik Diina


Ahlan wasahlan gadisku, Islamidiina. Semoga Allah selalu mencintaimu lebih dari cinta Ayah & Ibu untukmu. Sengaja Ayah & Ibumu memilihkan namamu yang bermakna bukti Islam yang menjadi jalan hidup kami, agar menjadi pengingat bahwa segala sesuatu yan terjadi di cerita kita kelak hanya berakhir untuk memperoleh ridha Allah semata.

Berbahagialah anakku, doa kami semoga engkau kelak menjadi pribadi yang beriman, berilmu, bertaqwa maupun berakhlaq mulia dimanapun engkau berada.


Dari kami, Ayah & Ibumu yang Allah persatukan untuk menjadi orang tuamu ❤
- 23 Dzulqa'dah 1438 H -

📷 All photos taken by Bukaan Moment

#masyaallahtabarakallah #homebirth #gentlebirth

Komentar

Postingan Populer